Cleome merupakan salah satu bunga yang unik. Disebut juga dengan nama spiderflower, ciri bunga cleome bisa dilihat dari bentuk daunnya yang menyerupai laba laba.
Ciri khas tersebut membuat cleome menjadi populer di kalangan para pecinta tanaman di Indonesia. Terlebih bunga satu ini berasal dari daerah beriklim tropis dan bisa berbunga setiap saat.
Sekilas Bunga Cleome
Spider flower termasuk ke dalam keluarga capparaceae yang bisa tumbuh hingga ketinggian mencapai sekitar 1,5 meter. Asalnya sendiri dari negara Brazil yang memiliki iklim tropis, sehingga budidaya bunga laba laba di Indonesia terbilang sangat cocok.
Mengingat Indonesia juga mempunyai iklim tropis yang merupakan habitat asli dari bunga tersebut.
Bunga laba laba ini memiliki daun yang tersusun secara spiral pada batang dengan bentuk daun yang menjari. Bentuk daunnya itulah yang secara sekilas tampak seperti laba laba, sehingga cleome disebut sebagai spider flower.
Anak daunnya sendiri terdiri dari 5 hingga 7 buah, dengan ukuran lebar 4 cm dan panjang 12 cm. Tanaman cleome mempunyai bunga yang besar, warna yang umum ditemukan di antaranya yaitu ungu atau pink dengan tambahan sentuhan warna putih.
Namun ada pula cleome yang berbunga hanya satu warna saja. Beberapa varietas bunga cleome yang paling umum yaitu cleome gynandra, gynandropsis gynandra, dan cleome kerumitanriana.
Baca Juga: Bunga Pukul Empat, Bunga Unik yang Punya Banyak Manfaat
Cara Menanam Bunga Cleome
Karena cocok dengan iklim tropis seperti di dalam negeri, maka cara penanaman cleome terbilang cukup mudah. Mereka tumbuh dengan baik pada daerah yang sejuk, dan bisa mekar sepanjang hari.
Apabila spider flower ditanam pada suhu yang agak panas di daerah dataran rendah, maka bunga cenderung hanya akan mekar saat sore sampai pagi hari saja ketika suhunya sejuk.
Jika ditanam di wilayah Indonesia, perkecambahan biji cleome biasanya terjadi pada umur 10 hingga 90 hari setelah dilakukan persemaian.
Nantinya setelah melewati 3 musim, kemarau-hujan-kemarau, biji yang sudah berkecambah akan mengalami pertumbuhan vegetatif hingga 3 sampai 4 bulan sebelum bunganya muncul.
Cleome sendiri merupakan jenis tanaman yang sering membiakkan kembali dirinya. Maka dari itu, bunga yang telah layu perlu disingkirkan agar dapat mencegahnya menyebar.
Namun pastikan anda mengenakan sarung tangan ketika bekerja dengan cleome dewasa, sebab bunga satu ini bisa mengembangkan duri di sepanjang batangnya.
Perawatan Cleome
Sejatinya, bunga cleome tidak memerlukan perawatan yang sulit. Karena jika lahan tanamnya sudah pas, maka cleome dapat mengurusnya dirinya sendiri.
Akarnya bisa mencapai 46 inci dan begitu kuat untuk mencari air, dan daunnya yang tebal bisa membunuh gulma.
Oleh karena itu, apabila anda telah menanamnya di tempat yang tepat maka cleome ini bisa tumbuh dengan baik meski tanpa perawatan khusus.
Lahan terbaik yaitu di petak taman, dengan drainase yang baik dan jumlah nutrisi yang baik pula. Apabila tanah yang benar digunakan, maka cleome pun bahkan tidak memerlukan pupuk.
Baca Juga: Unik, Ternyata Ini Arti, Makna dan Filosofi Bunga Sakura di Jepang
Manfaat Tanaman Cleome
Cleome tidak hanya unik dan cantik, sehingga bisa dijadikan sebagai tanaman hias di rumah. Namun tumbuhan satu ini juga bisa dijadikan sebagai obat alami tradisional.
Salah satu manfaat bunga cleome disebutkan dapat mengatasi luka terpukul atau memar dan mengobati penyakit rematik.
Cara memanfaatkan cleome yaitu siapkan tanaman secukupnya dan cuci hingga bersih. Giling tanaman sampai halus dan tempatkan cleome yang telah dihaluskan pada tempat yang sakit.
Anda juga bisa membalutnya apabila perlu dibalut. Karena termasuk pemakaian luar, cara ini cenderung aman. Namun ada baiknya untuk konsultasi ke dokter terlebih dahulu apabila anda ragu.
Melihat berbagai informasi seputar cleome dalam ulasan di atas, tentu bunga satu ini sangat cocok untuk ditanam di pekarangan rumah.
Karena selain mampu memperindah halaman, cleome juga memiliki khasiat yang baik. Terlebih cara menanam spider flower ini tidaklah sulit, dengan perawatan yang juga mudah.